hei kamu,
mungkin ini kesekian kalinya kata rindu terucap
kata sabar berkali-kali menjadi jargon kita.
aku menunggu..
aku bersabar akan kesibukanmu, begitu pula aku yang membunuh waktu berjibaku dengan memantaskan diriku.
aku membiarkanmu belajar menjadi pria yg mapan.
mapan dalam fikiran, bukan sekedar kekayaan.
mapan dalam pertanggung jawabanmu kelak di hadapan Tuhan dan kedua orangtuaku.
mapan menjadi panutan putra putrimu nanti.
hei kamu,
ketika suatu saat perdebatan kecil terjadi
entah karena aku menginginkanmu meletakkan sepatumu di rak sepatu tapi kamu selalu membiarkannya terkena hujan, ketahuilah sayang perhatianku lebih dari itu.
untuk kamu yang di sana,
ketika kita bertemu nanti
di waktu yang sudah tepat pastinya
aku tidak menawarkanmu kebahagiaan selamanya
aku hanya ingin mendampingimu
sesulit apapun kondisinya.
untuk kamu, pria pilihanNya
ketika sekarang kamu merasa sepi melanda
kumohon, percayalah ada wanita yang sedang memantaskan dirinya untukmu
yang berdoa mengucap namamu sebelum berkata Amin
aku juga rindu
sama seperti kamu
namun bukankah kita sama-sama tahu
hal yang terbijak adalah menunggu
sampai bertemu, wajah hangat pengantar tidurku kelak.
sampai nanti, kamu yang menjadi ladang ibadahku
-Aku
wanita yang sedang mati-matian memantaskan dirinya untukmu