Minggu, 22 November 2015

distance means nothing


I love you like blablabla

I love you like fat kids love the cakes
I love you like winnie the pooh loves honey
I love you like the sky loves the stars
I love you like people love the smell after the rain
I love you like cute girl loves her pastel dress
I love you like butterflies love flowers
I love you like the beach loves sunset
I love you like the man loves his beard
I love you like the woman loves her lipstick
and 
I do love you like I never meet you again 


Rabu, 21 Oktober 2015

ibarat di dunia lukisan, kamu bukan kuratorku lagi

Kamis, 24 September 2015

-aku

hei kamu, 
mungkin ini kesekian kalinya kata rindu terucap
kata sabar berkali-kali menjadi jargon kita.
aku menunggu..
aku bersabar akan kesibukanmu, begitu pula aku yang membunuh waktu berjibaku dengan memantaskan diriku.
aku membiarkanmu belajar menjadi pria yg mapan.
mapan dalam fikiran, bukan sekedar kekayaan.
mapan dalam pertanggung jawabanmu kelak di hadapan Tuhan dan kedua orangtuaku.
mapan menjadi panutan putra putrimu nanti.

hei kamu,
ketika suatu saat perdebatan kecil terjadi
entah karena aku menginginkanmu meletakkan sepatumu di rak sepatu tapi kamu selalu membiarkannya terkena hujan, ketahuilah sayang perhatianku lebih dari itu.

untuk kamu yang di sana,
ketika kita bertemu nanti
di waktu yang sudah tepat pastinya
aku tidak menawarkanmu kebahagiaan selamanya
aku hanya ingin mendampingimu
sesulit apapun kondisinya.

untuk kamu, pria pilihanNya
ketika sekarang kamu merasa sepi melanda
kumohon, percayalah ada wanita yang sedang memantaskan dirinya untukmu
yang berdoa mengucap namamu sebelum berkata Amin

aku juga rindu
sama seperti kamu
namun bukankah kita sama-sama tahu
hal yang terbijak adalah menunggu

sampai bertemu, wajah hangat pengantar tidurku kelak.
sampai nanti, kamu yang menjadi ladang ibadahku 

-Aku
wanita yang sedang mati-matian memantaskan dirinya untukmu


Rabu, 02 September 2015

pencari nafkah

selayaknya malam-malam pada kebiasaannya.
aktivitas urban para penggiat dan penggila kerja terhenti dibatasi waktu mutlak."tenggo" katanya.
rutinitas sehari-hari, berdiri melihat pemandangan "sibuk" dari dalam bis.
mereka berlalu lalang sibuk menunduk berselancar di ponsel masing-masing, jauh sekali dengan perilaku semut yang entah kenal atau tidak tapi selalu "menyapa" sesama spesiesnya.
begitupun di dalam bis ini,
para manusia yang saling menatap benci karena sepatunya terinjak sana sini, bahkan tidak tau dimana harus berpijak karena memang tidak menapak begitu penuh dan sesak.
masih beruntung mereka yang bisa melihat suasana jalanan, walaupun tidak hijau tapi setidaknya kanan kiri bukan kepala bertemu kepala.
mencari nafkah begini hebatnya.

untuk mereka yang bersungguh-sungguh atau hanya mengeluh
untuk kalian yang memakai helm keselamatan atau yang dengan gagahnya memakai seragam kebangggan
jangan takut menjadi lelah
karena lelah kalian adalah ibadah

selamat malam para pencari nafkah :)

Minggu, 23 Agustus 2015

sepertiga malam

adakalanya sebuah diary ataupun telinga orang terdekat tak dapat lagi menampung yang terasa sesak di dada.
mengapa tidak mencoba hal yang paling ampuh.
tidak membutuhkan biaya, tenaga berlebih bahkan jarak jauh yang harus ditempuh.
hanya keikhlasan dan kejujuran hati.
ini adalah hal paling romantis seumur hidup kalian.
membasuh air wudhu, lalu bersiap menumpahkan segalanya kepadaNya.
melamakan sujudmu, meneteskan air mata hasil dari curhatan yang mungkin terlalu lama dipendam.
mengucap amin yang sungguh terasa begitu memohonnya di ujung-ujung doamu.
bahkan ketika berkedip, air mata jatuh mengkristal di atas sajadahmu.
berbicara entah apapun maksudmu, siapapun orang-orang di dalam panjatan doa-doa itu, Dia akan selalu menjadi yang Maha Mengerti.
ketika kamu melipat sajadah tanda hati sudah merasa lega, seolah-seolah Dia tersenyum karena merasakan ketulusan dan Dia akan selalu berjanji bahwa doamu tidak akan pernah menjadi sia-sia.
sampai jumpa di sepertiga malamNya :)


Rabu, 19 Agustus 2015

FLYOVER

setiap melewati flyover di malam hari
banyak hal yang hinggap di fikiran
setiap melewati flyover di malam hari ada  selalu ada yangmenarik perhatian
kerlap kerlip lampu gedung pencakar langit yang seolah menyapa
setiap melintas di sini, potongan puzzle-puzzle ingatan bersatu kembali
melihat pantulan cahaya lampu penerang jalan di kubangan
mendengar suara yang tenang
melihat pesan singkat yang isinya kekhawatiran pulang larut malam

flyover malam ini
suasananya beku
tidak ada lagi cerita yang bisa diceritakan
suara yang bersaut-sautan 
bahkan kerlap kerlip lampu gedung mulai menghilang
ya, flyover malam ini 
sungguh terlihat begitu sendu dan menyakitkan

Selasa, 21 Juli 2015

MALAM

kepada malam yang memiliki bulan.
terima kasih untuk tetap setia menjadi latar suasana dunia
menutup siang, menghapus peluh.
menjadi tempat sandaran bintang-bintang.

kepada malam yang memiliki bulan.
pernahkah engkau merasa iri dengan terangnya siang? 
sedangkan engkau selalu menjadi yang hitam.

wahai malam yang memiliki bulan seutuhnya..
aku mencintaimu karena gelapmu
aku merindukanmu karena lelah sudah mencapai batasnya

wahai malam yang memiliki bulan sepenuhnya.
lihatlah semesta akan selalu menatapmu 
meneteskan air mata yang diakhiri kata amin.

wahai sang malam,
salam sayang dari semesta alam :)

Selasa, 16 Juni 2015

'matahari'

matahari selalu bisa menyadarkan kita bahwa hari sudah pagi.
mengerjapkan mata lalu bangkit berdiri.
ternyata setiap orang memiliki mataharinya masing-masing, tergantung kapan ia melihatnya.

pagi ini aku sudah menemukannya.
membangunkan hingga melekatkan senyum yang bukan temporary adanya.
ia lebih dari sekedar menyilaukan.
ternyata 'matahari' itu tak sejauh yang kita kira.
tidak berjuta-juta jaraknya.
tapi sungguh dekat.
berpijar, memiliki energi yang kuat di hati.
dia meninggalkan senyum.
menghangatkan dan mengingatkan hidup di hari ini akan ditentukan di pagi hari.


Senin, 15 Juni 2015

MY BUCKET LIST


Have you ever thought that you have to do something before you die?
Do silly things , extreme or unusual activities? or just as simple as see her/his smile everyday..
I did and we call it Bucket List.
The list that contains my wish and hope.
here it is and you guys can try make another one.

10 THINGS I SHOULD DO BEFORE I DIE




  • CAN PLAY A GUITAR
  • DO BUNGEE JUMPING
  • BUY EXPENSIVE TOYS
  • GO TO HAWAII AND DRESS LIKE A LEI
  • WIN A WRITING CONTEST/PUBLISH MY BOOK
  • TAKE A HOT AIR BALLOON RIDE
  • SLEEP UNDER THE STARS
  • HAVE A GARDEN FULL OF ROSE AND TULIP
  • MAKE A LETTER AND PUT IT INTO A BOTTLE AND GET A RESPONSE
  • HAVE A GOOD SKILL IN MARTIAL ARTS 

So, would you like to accompany me to complete these bucketlist ?

Senin, 25 Mei 2015

happy birthday my first love

Halo Pah...
Selamat ulang tahun yang ke-53 kalinya ya.
Selamat menjadi seorang anak dan seorang ayah yang baik untuk keluarganya dan untuk orang yang aku panggil dengan nenek selamanya.
Doa kami tak akan berbatas Pah dan semesta pun akan mengamininya.
Tetap jadi panutan untuk kami.
Kerut-kerut halus yang mulai tumbuh di setiap sudut mukamu adalah bukti bahwa kamu selalu berjuang tanpa lelah demi kami.
Kami tidak akan selalu menjadi baik terkadang tapi Papalah yang membuat kami berusaha menjadi orang baik.
Pah, jaga kesehatan ya.
Semoga doa-doa ini akan selalu menghangatkanmu ya Pah.
Seberapa tua umur anakmu nanti, kami akan tetap menjadi gadis kecil Papa.
Selamat memasuki level hidup yang lebih tinggi, wahai cinta pertama kami.

-tina ayu febrina & alin dwi cahyani


Kamis, 21 Mei 2015

BERLEBIHAN

terkadang kita semua ini berlebihan.
membuka mata di pagi hari bisa dihitung berapa hari yang kita syukuri.
kita ini berlebihan.
duduk di dalam mobil dan mengeluhkan macet di depan mata.
iya kita ini memang berlebihan.
pekerjaan kantor yang menumpuk, tugas sekolah dan kewajiban-kewajiban lainnya memicu mulut berkata kasar.

pernahkan membayangkan manusia-manusia lainnya di sana, di negara penuh konflik,
para pemulung dan kakek-kakek penjual buah yang bahkan tidak ada waktu untuk mengeluh, karena peluh mereka jatuh untuk memikirkan bagaimana hidup mereka dua atau tiga jam ke depan.
rasa takut yang membungkus apabila membuka mata sudah ada senapan yang menempel di dada, rasa takut apabila tidak bisa mengumpulkan hasil yang sama seperti kemarin di gerobak-gerobak lusuh mereka dan kekhawatiran sang kakek yang takut buahnya busuk krna tidak ada yang membeli dari dua hari yang lalu.
tapi mereka bersyukur, setidaknya tahu artinya berjuang.

kita pun berjuang.
macet berjam-jam, deadline pekerjaan, bahkan mencari kerja.
tapi terkadang berlebihan untuk menumpahkan kekesalan.

bisakah sedikit demi sedikit menguranginya? 
mereka saja yang lebih sulit lebih baik berdoa dan mengelus dada..
masa kita masih begini-begini saja

Selasa, 12 Mei 2015

would you?


sepasang bola mata

sekali dua kali aku membiarkan matanya lancang beradu dengan mataku.
lalu menunduk kembali.
begitu terus berulang hingga beberapa kali.
lalu sampai pada titik di mana bisa melihat hati orang terkadang melalui mata.
tak ada suara, fikiran di kepala menguap masing-masing dan kemudian hilang.
ada suara di dalam sepi, ada "hai" diantara diam.
sepasang bola mata yang berkata.
lalu lenyap ditelan keramaian.
mengejapkan mata seolah berbicara "sampai jumpa"

Minggu, 26 April 2015

CITA-CITA

Dua bulan yang lalu.
Aku bersama teman-teman yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan dan cita-cita berkunjung ke sebuah desa di banten.
Berharap bisa memberi secercah harapan bagi anak-anak SD yang ingin tahu segala hal, ingin mencoba semuanya tanpa batas.
Kami bercerita, memberi tahu dan membuka ruang terbatas pada cita-cita.
Bahwa cita-cita itu bukan hanya sekedar omong kosong belaka tapi memang ada di depan mata.
Aku lah yang belajar banyak dari mereka.
Belajar yakin ketika mereka menggoreskan cita-citanya di atas kertas, belajar tulus dan percaya diri ketika mereka dengan tanpa takut menjelaskan ingin jadi apa nantinya.

Kemarin sore,
Dua remaja tanggung duduk beristirahat di depan gerobak baksonya.
Aku yakin bukan itu cita-citanya, entah menjadi tentara atau pilot tadinya.
Tapi takdir berkata lain, mungkin hati kecilnya menjerit, mungkin langkah kakinya dipaksakan.
Tapi masih untung semangat itu masih menyala lebih besar dari api di kompor di atas gerobaknya.

Tadi pagi,
Segerombolan anak-anak SD di kota menyeberang jalan dengan riangnya.
Tak ada yang peduli dengan debu di sekitarnya, tatapan mereka lurus ke arah tempat yang dituju.
Tempat di mana mereka membangun mimpi yang beralaskan cita-cita.
Masing-masing kepala berbeda cita-cita.

Entah sudah jadi apa kita hari ini.
Pasti banyak yang sudah berubah cita-citanya ,tidak sedikit juga yang konsisten sejak ia bisa mengucapkan kata 'cita-cita'
Satu hal yang pasti,ketika kalian rela bangun pagi dan mulai berjalan, sesungguhnya cita-cita sedang mensejajari langkahmu.

Have a Great Monday šŸ˜Š

Kamis, 23 April 2015

Senja di Transjakarta

Sore ini sehabis Maghrib, bus yg aku tumpangi melaju perlahan meninggalkan halte transit yang ramai.
aku duduk mengedarkan pandangan, menghela nafas panjang sisa-sisa lelahnya mengantri.
James Blunt menyanyikan lagu yang tepat sekali "You're Beautiful".

mataku terpaku, pada dua manusia.
seorang pria dan wanita, mungkin sepasang suami istri.dua-duanya tidak beruntung malam ini sayangnya, karena mereka harus rela berdiri diantara kursi yang semuanya sudah terisi.

Sang pria yang kemungkinan berusia hampir 50tahun dan sang wanita yang usianya tidak beda jauh sedang mencari tempat yang paling nyaman untuk berdiri sepanjang perjalanan.

Berjalan dari ujung pintu ke pintu lainnya, demi wanita yang sudah setia dan mau diajak pergi naik angkutan umum, Sang Pria pun harus menempatkan wanitanya di tempat yang aman.
terlihat sekali, Pria mencemaskan Wanitanya apabila tidak kuat berdiri, Pria dengan tatapan meyakinkan memegang erat tiang penyangga bis, mencontohkan di mana seharusnya topangan yang paling kuat berada.
Wanita mengiyakan lalu tersenyum.

Pemandangan ini menyentuh seorang laki-laki muda, ia berdiri memberikan dengan tulus kursi yang ia perjuangkan tadinya.
berterima kasihlah Pria tadi, berucap lantang "Terima kasih Mas" sambil menuntun Wanitanya duduk.

Sungguh senja yang memberikan warna

Rabu, 22 April 2015

MALAM INI



malam yang kesekian kali
ditemani siulan angin malam dan sepoi pendingin mobil
mata ini masih tajam melihat percikan sinar lampu-lampu di sudut jalan

aku menatap nanar jalanan yg basah lalu perlahan mengering
melihat daun yang jatuh dan pergi tertiup asap knalpot 

semuanya memiliki proses
entah untuk datang atau kembali
entah untuk menghilang atau memunculkannya lagi

malam ini aku ingin menjadi daun
yang walau jatuh tapi tak pernah membenci angin
malam ini aku ingin menjadi cahaya lampu, yang menjadi penerang ditengahnya lalu lalang
malam ini aku ingin menjadi air hujan, yang jatuh berkali-kali tapi tetap ingin kembali

-TAF