Senin, 25 Mei 2015

happy birthday my first love

Halo Pah...
Selamat ulang tahun yang ke-53 kalinya ya.
Selamat menjadi seorang anak dan seorang ayah yang baik untuk keluarganya dan untuk orang yang aku panggil dengan nenek selamanya.
Doa kami tak akan berbatas Pah dan semesta pun akan mengamininya.
Tetap jadi panutan untuk kami.
Kerut-kerut halus yang mulai tumbuh di setiap sudut mukamu adalah bukti bahwa kamu selalu berjuang tanpa lelah demi kami.
Kami tidak akan selalu menjadi baik terkadang tapi Papalah yang membuat kami berusaha menjadi orang baik.
Pah, jaga kesehatan ya.
Semoga doa-doa ini akan selalu menghangatkanmu ya Pah.
Seberapa tua umur anakmu nanti, kami akan tetap menjadi gadis kecil Papa.
Selamat memasuki level hidup yang lebih tinggi, wahai cinta pertama kami.

-tina ayu febrina & alin dwi cahyani


Kamis, 21 Mei 2015

BERLEBIHAN

terkadang kita semua ini berlebihan.
membuka mata di pagi hari bisa dihitung berapa hari yang kita syukuri.
kita ini berlebihan.
duduk di dalam mobil dan mengeluhkan macet di depan mata.
iya kita ini memang berlebihan.
pekerjaan kantor yang menumpuk, tugas sekolah dan kewajiban-kewajiban lainnya memicu mulut berkata kasar.

pernahkan membayangkan manusia-manusia lainnya di sana, di negara penuh konflik,
para pemulung dan kakek-kakek penjual buah yang bahkan tidak ada waktu untuk mengeluh, karena peluh mereka jatuh untuk memikirkan bagaimana hidup mereka dua atau tiga jam ke depan.
rasa takut yang membungkus apabila membuka mata sudah ada senapan yang menempel di dada, rasa takut apabila tidak bisa mengumpulkan hasil yang sama seperti kemarin di gerobak-gerobak lusuh mereka dan kekhawatiran sang kakek yang takut buahnya busuk krna tidak ada yang membeli dari dua hari yang lalu.
tapi mereka bersyukur, setidaknya tahu artinya berjuang.

kita pun berjuang.
macet berjam-jam, deadline pekerjaan, bahkan mencari kerja.
tapi terkadang berlebihan untuk menumpahkan kekesalan.

bisakah sedikit demi sedikit menguranginya? 
mereka saja yang lebih sulit lebih baik berdoa dan mengelus dada..
masa kita masih begini-begini saja

Selasa, 12 Mei 2015

would you?


sepasang bola mata

sekali dua kali aku membiarkan matanya lancang beradu dengan mataku.
lalu menunduk kembali.
begitu terus berulang hingga beberapa kali.
lalu sampai pada titik di mana bisa melihat hati orang terkadang melalui mata.
tak ada suara, fikiran di kepala menguap masing-masing dan kemudian hilang.
ada suara di dalam sepi, ada "hai" diantara diam.
sepasang bola mata yang berkata.
lalu lenyap ditelan keramaian.
mengejapkan mata seolah berbicara "sampai jumpa"